Ganjaran, 12 Mei 2025 – Suasana khidmat dan penuh kegembiraan terasa di Pekon Ganjaran, Kecamatan Pagelaran, saat masyarakat setempat menggelar acara tahunan Kenduri Bersih Desa. Tradisi luhur ini, yang diwariskan secara turun-temurun, menjadi momentum penting bagi warga untuk memanjatkan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah, memohon keselamatan, serta mempererat tali persaudaraan antar sesama.
Kenduri Bersih Desa bukan sekadar perayaan, melainkan juga refleksi mendalam akan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Sejak pagi hari, warga bergotong royong mempersiapkan berbagai makanan seperti makanan kluban,engkung, tumpeng, aneka jajanan tradisional, hingga hidangan utama yang akan disantap bersama. Semangat kebersamaan tampak jelas dalam setiap aktivitas, mulai dari kaum ibu yang sibuk di dapur, para pemuda yang mengatur tata ruang, hingga para sesepuh yang memberikan arahan dan memimpin jalannya acara.
Makna dan Tujuan Acara
Kenduri bersih desa di Pekon Ganjaran memiliki tujuan utama sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan rezeki yang diterima sepanjang tahun. Selain itu, acara ini juga sebagai sarana untuk memohon perlindungan dari segala bencana dan musibah, serta berharap agar desa senantiasa diberkahi dengan keselamatan dan kemakmuran. Tradisi ini juga berfungsi untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga dan menjaga kelestarian budaya lokal
Pelestarian Budaya Lokal
Pentas seni wayang kulit yang diselenggarakan merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan daerah. Seni wayang kulit merupakan wujud kearifan lokal yang harus dijaga dan dikembangkan agar tidak punah oleh perkembangan zaman. Acara ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda dan masyarakat luas. Namun kegiatan Pentas Seni Wayang Kulit dilaksanakan setiap 2 Tahun sekali. dan untu tahun ini hanya menggelar tasyakuran bersama.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan terselenggaranya acara kenduri bersih desa ini, diharapkan Pekon Ganjaran tidak hanya semakin maju dalam aspek pembangunan fisik, tetapi juga semakin kuat dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sosial. Semoga tradisi ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menjaga warisan budaya dan mempererat kebersamaan antarwarga.